Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Prospek Cerah Bisnis Budidaya Kroto, Inilah Perhitungan Modal dan Panduan Hingga Panen

Budidaya kroto adalah Usaha rumahan yang cukup cukup menggiurkan yang bisa dilakukan oleh siapapun. Untuk memulai usaha ini diperlukan beberapa media seperti botol yang fungsinya untuk pembibitan kroto.

Dari segi penghasilan Kroto dapat di pasarkan ke peternak burung atau toko pakan ternak. Selain itu kroto memiliki nilai ekonomis tinggi yang bisa mendatangkan rupiah seperti dijual untuk gelanggang pemancingan sebagi umpan mancing ikan.

Nah biasanya harga kroto dipasaran cukup tinggi Rp 200.000 hingga Rp 250.000 per kilogram. Sedangkan setiap penjualan berdasarkan bungkusan kecil dengan harga varian Rp 20.000 harga Rp30.000 artinya jika dihitung omset budidaya kroto sangat menjanjikan dimana pembudidayaan nya pun terbilang singkat.
Sebenarnya kroto memang sudah tersedia di alam liar tetapi masyarakat modern sekarang untuk untuk mendapatkan kroto semakin susah apalagi hutan di mana-mana.

Jika anda ingin menggeluti usaha kroto ini ada langkah- langkah yang mesti dilakukan seperti menyiapkan media botol bekas dan daun kering pisang, media lainnya adalah rak kayu yang nantinya digunakan untuk proses budidaya berikut langkah-langkahnya:

Langkah yang harus dilakukan saat memulai budidaya kroto adalah Pertama pembuatan kandang, pembibitan dan pemberian pakan dan terkahir pemanenan.

1. Pembuatan Kandang
Media kandang untuk bibit kroto sebaiknya menggunakan toples atau bisa juga pakai paralon karena ini lebih praktis, simple, fleksibel dan sangat mudah perawatannya.

Untuk Rak bisa dibuat menggunakan bambu, besi atau kayu sejenis. Namun ingat ukuran disesuaikan dengan tempat atau lokasinya.

Diatas rak kaki letakkan semacam wadah plastik bisa mangkuk atau potongan plastik. Dan isi setiap wadah tadi dengan cairan bisa air juga oli. Hal ini bertujuan agar semut rangrang tidak keluar dari medianya.

Jangan sampai bagian rak bersentuhan dengan dinding atau benda lain semisalnyaGunakan paralon dengan diameter 4 atau 5 inci lalu potong dengan panjang sekitar 50 cm atau bisa disesuaikan dengan lebar rak.

Setelah itu susunlah Toples/ paralon tersebut dengan rapi dan masukkan dedaunan agar semut rangrang merangsang untuk membuat sarang.

2. Pembibitan dan Pemeliharaan Kroto
Bibit kroto yang terbaik adalah hasil tangkapan di alam atau dapat juga membelinya dari petani. Atau beli dari pembudidaya kroto yang biasa dijual dalam kemasan toples dengan harga yang cukup mahal yakni 150 ribu - 200 ribu rupiah.

Pemeliharaan kroto dengan memberi Pakan berupa serangga seperti misalnya cicak, belalang, jangkrik, ulat atau hewan kecil lainya. Namun bisa juga diberi makanan lainnya seperti ayam rebusan, tulang-tulangan yang telah dipecah-pecah.

Dalam hal protein bisa berikan air gula agar asupan karbohidratnya terpenuhi. Atau bisa juga dari kutu daun seperti aohid. Akan tetapi hal ini akan sulit karena butuh pencarian kutu  pahid lagi.

3 Tahap Pemanenan Untuk Ternak Kroto

Kroto baru bisa dipanen setelah berusia 15-20 hari. Karena telur ke larva  mempunyai daur hidup 15-20 hari. Ingat pemanena dapat dilakukan apabila sarang telah penuh dengann telur atau kroto yang berwarna putih.

Sebagai awalan biarkan saja dahulu perkembangbiakan semut bertambanyak banyak. Setidaknya tunggu saja selama 6 bulan hingga benar-benar populasinya banyak.

Setelah itu bisa dilakukan pemanenan 2 kali setiap bulannya. Atau bisa juga dilakukan pemanenan setiap hari dengan memperbanyak jumlah sarang dan waktu panennya.

Kenapa bisnis kroto itu fantastis? Perlu diketahui dalam satu koloni semut rangrang bisa menghasilkan kroto seberat 100 gram. Artinya kita cukup dengan mengumpulkan 10 toples kroto maka sudah bisa menghasilkan 1 kg kroto dan hitunglah berapa keuntungan yang didapat. 

Dengan per kilonya Rp. 250.000. Berikut perhitungan keuntungan budidaya kroto seperti yang kami lansir dari laman berkahkhair.com

Analisis Keuntungan Budidaya Kroto

Asumsi Pembudidayaan di 300 Sarang, Artinya Jumlah induk yang nantinya akan dipelihara yakni 300 sarang per koloni.Panen sekitar 5-6 bulan dengan nanti akan menghasilan 4 kali lipat sarang sehingga 4×300 = 1200 sarang.Setiap 200 sarang memerlukan rak dengan luas 2×2 meter persegi.

Modal (Investasi)
Biaya pembuatan kandang 2 rak yakni @2 x Rp. 250.000 = Rp. 500.000Toples sarang 300 x @Rp. 3000 = Rp. 900.000Perlengkapan lainnya 90 buah x @Rp. 2000 = Rp. 180.000

Jadi total biaya yang dikeluarkan sekitar Rp. 1.580.000 untuk sekali saja. Sedangkan untuk biaya pakan adalah sekitar Rp. 400.000 perbulannya.

Pendapatan
Dalam 1 kg kroto dihargai Rp. 250.000. Maka bisa dikalkulasikan:

1 toples bisa menghasilkan 100 gram maka 1200 toples x 100 gram = 120.000 gram atau 120 kg.Pendapatan keseluruhan. 120 kg x Rp. 250.000 = Rp. 30.000.000

Pendapatan ini untuk 2 bulan sedangkan untuk perbulannya bisa memperoleh R. 15.000.000.

Keuntungan Bersih per Bulan
Untung/bulan - Cost produksi = Rp. 15.000.000-Rp.200.000 = Rp. 14.800.000.