Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

6 Cara Membuka Usaha Roti Bakar Pemula

Usaha kuliner merupakan usaha yang semakin menjamur saat ini. Kebutuhan akan makanan tidak pernah berkurang malah semakin bertambah dengan adanya diversifikasi pangan dan inovasi dalam menikmati makanan. Seperti usaha roti yang semakin banyak saja yang menggelutinya.

Toko-toko roti banyak bermunculan di berbagai daerah. Usaha roti banyak diminati sebagai salah satu usaha kuliner karena bisa menjadi usaha sampingan maupun utama.

Roti dapat dinikmati setiap lapisan masyarakat. Cara menikmati roti pun semakin beragam. Tidak hanya untuk sarapan pagi atau sebagai bekal anak ke sekolah tetapi saat ini bisa menjadi cemilan atau snack saat bersantai.

Salah satunya adalah olahan roti yang dibakar dengan berbagai toping yang menggugah selera. Cemilan yang pas sekali sebagai kawan secangkir teh atau kopi.
Usaha kuliner roti bakar yang menjamur dimana-mana menandakan bahwa kuliner ini banyak peminatnya. Harganya relatif terjangkau. Cara membuatnya pun sangat sederhana. Hal ini bisa menjadi peluang untuk membuka usaha roti bakar.

Modal awal untuk memulai usaha roti bakar tidak begitu besar sebagimana usaha kuliner rumahan. Tetapi margin keuntungan bisa menjanjikan.

Cara membuka usaha roti bakar sebagai usaha sampingan atau utama hampir sama dengan membuka usaha kuliner lainnya. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :

1. Lokasi berjualan yang strategis

Membuka usaha ini di tempat-tempat yang strategis seperti kampus, perumahan, pertokoan, kemudian lokasinya mudah di jangkau dan mudah terlihat oleh konsumen memungkinkan akan banyak dikunjungi oleh pembeli.

2. Luas tempat usaha memadai

Jika sudah menentukan lokasi usaha roti bakar selanjutnya anda juga harus mempunyai tempat usaha yang memadai. Luas tempat usaha harus mempertimbangkan kenyamanan pembeli. Terlalu kecil membuat pembeli tidak nyaman tetapi terlalu luas pun akan menjadi sia-sia. Berilah ruang kepada pembeli untuk bisa menjelajahi varian roti bakar yang anda jual.

3. Kualitas bahan baku

Usaha roti bakar merupakan usaha kuliner dengan bahan utama yang cepat kadaluarsa, yaitu roti. Usahakan untuk menggunakan roti yang berkualitas bagus dan tanggal kadaluarsa yang lebih panjang.

Demikian juga dengan stoknya disesuaikan dengan kebutuhan perhari, untuk menekan kerugian akibat roti yang belum terpakai tetapi sudah kadaluarsa.

Bahan-bahan yang lain juga diperhatikan kualitasnya. Semakin baik kualitas yang dipakai semakin enak roti bakar yang dihasilkan. Tidak lupa juga untuk selalu memperhatikan kebersihan.
 
4. Resep Roti Bakar

Menggunakan resep yang sudah teruji rasanya dan berbeda dengan kompetitor akan memberikan nilai plus. Roti bakar dengan berbagai toping yang diminati saat ini mungkin bisa ditambah beberapa varian lain. Uji coba rasa roti bakar bisa dilakukan sebelum memulai usaha roti bakar untuk mendapatkan resep yang mempunyai nilai jual dan diminati konsumen, dan tetap mempertahankan kualitas rasa.

5. Modal Usaha

Modal usaha roti bakar tidak terlalu besar tetapi tetap perlu diperhitungkan besaran, seperti untuk menyewa tempat, membeli peralatan usaha seperti gerobak, kompor, alat panggang, pisau, wadah berbagai toping, dan lain-lain, berikut juga modal bahan baku harian. Membuat target penjualan harian maupun bulanan untuk menghitung margin keuntungan, modal usaha pun bisa diketahui kapan bisa balik modal.

6. Promosi

Usaha roti bakar mempunyai banyak kompetitor, untuk memperkenalkan usaha roti bakar yang kita miliki bisa membuat promosi. Membuat branding dan kemasan yang menarik dan bisa menggelitik orang untuk mengetahui rasa roti bakar yang dijual, memasang spanduk atau plang nama di lokasi berjualan, merupakan salah satu bentuk promosi. Atau membuat promosi melalui media sosial.

Usaha ini bisa dilakukan oleh orang yang belum mempunyai pengalaman di bidang usaha kuliner sekalipun. Hal yang sangat penting dalam usaha ini adalah mempertahankan kualitas rasa roti bakar yang dijual. Rasa yang tidak konsisten akan mengecewakan pembeli. Kualitas rasa yang konsisten membuat pembeli untuk datang dan datang lagi.